2019: PLUS TIGA PULUH ENAM

Selasa,26 Februari 2019

Mengawali Tahun 2019, BPS Provinsi Kalimantan Barat menerima penempatan CPNS STIS sebanyak 36 orang. Kedatangan para CPNS disambut hangat oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat beserta jajaran Kabag/Kabid. Keseluruhan CPNS akan ditempatkan di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, dengan rincian; Kabupaten Sambas 2 CPNS, Kabupaten Bengkayang 3 CPNS, Kabupaten Landak 2 CPNS, Kabupaten Mempawah 4 CPNS, Kabupaten Sanggau 2 CPNS, Kabupaten Ketapang 2 CPNS, Kabupaten Sintang 2 CPNS, Kabupaten Kapuas Hulu 2 CPNS, Kabupaten Sekadau 3 CPNS, Kabupaten Melawi 4 CPNS, Kabupaten Kayong Utara 1 CPNS, Kabupaten Kubu Raya 3 CPNS, Kota Pontianak 4 CPNS, dan Kota Singkawang 2 CPNS.

Kegiatan penyambutan diawali dengan makan siang bersama dilanjutkan dengan sambutan pengarahan dari Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat Ir. Pitono, MAP. Dalam sambutannya beliau menyampaikan sepuluh poin, sebagai bekal/pedoman kesuksesan untuk para CPNS sebelum terjun langsung ke dunia kerja.

Ir. Pitono berpesan kepada para CPNS untuk selalu memiliki sifat JUJUR, dalam hal kecil sekalipun. Bersikap DISIPLIN dalam bekerja juga sangat diperlukan mengingat kegiatan BPS yang padat.  Pegawai BPS termasuk CPNS BPS dituntut untuk GAUL (Good Interpersonal skill) yaitu mempunyai kemampuan atau kecakapan dalam menjalin hubungan kerja antarpegawai. Beliau juga berpesan untuk selalu memohon doa, meminta DUKUNGAN dari Orang tua/Keluarga agar lancar dalam menjalankan tugas. Selain itu, BEKERJA KERAS dan MENCINTAI APA YANG DIKERJAKAN juga menjadi kunci kesuksesan dalam dunia kerja.

Setiap CPNS agar belajar untuk memiliki soft skill KEPEMIMPINAN yang BAIK dan KUAT (Good and Strong Leadership), selalu ber-SEMANGAT dan punya kepribadian yang KOMPETITIF. Dan yang tidak kalah penting adalah KEMAMPUAN MENGELOLA KEHIDUPAN yang BAIK (Good Life Management) dan KEMAMPUAN MENJUAL GAGASAN/IDE (ability to sell the idea) juga diperlukan.

“JIka kesepuluh poin tadi bisa Anda terapkan, insya Allah Anda akan sukses dalam bekerja” tutur Ir. Pitono menutup pengarahannya. (rra)